Minggu, 27 Januari 2013

Unified Process dan Unified Modeling Language (Rekayasa Perangkat Lunak)

Unified Process dan Unified Modeling Language (Rekayasa Perangkat Lunak)

Unified Process (UP) atau kadang disebut sebagai Unified Software Development  Process (USDP)  adalah  kerangka  proses  pengembangan  yang bersifat use-case-driven, berpusat pada arsitektur perangkat lunak, interatif dan tumbuh-kembang (Alhir, 2005). Kerangka pengembangan ini termasuk baru dalam metodologi pengembangan perangkat lunak.  UP dapat diaplikasikan pada berbagai skala proyek, mulai dari skala kecil sampai dengan skala besar.

Daur hidup UP secara umum akan tampak seperti pada bagan di Gambar berikut:
 
  RUP Life Cycle (Ambler, 2005)
Bagan ini biasa disebut sebagai “hump chart”.  Pada bagan ini terlihat ada empat tahap pengembangan yaitu inception, elaboration, construction dan transition. Selain itu tampak pula sejumlah aktivitas (disciplines) yang harus dilakukan sepanjang pengembangan perangkat lunak, yaitu, business modeling, requirements, analysis and design, implementation, test. Tahap dan aktivitas tersebut akan dilakukan secara iteratif (Ambler, 2005).

Penjelasan singkat untuk empat tahapan dalam UP adalah sebagai berikut:
•        Inception. Tahapan ini merupakan tahapan paling awal dimana aktivitas penilaian terhadap sebuah proyek perangkat lunak dilakukan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesepakatan dari stakeholder sehubungan dengan tujuan dan dana proyek.
•        Elaboration. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum kebutuhan, persyaratan dan fungsi-fungsi utama perangkat lunak. Hal ini penting untuk mengetahui secara lebih baik resiko-resiko proyek, baik meliputi resiko arsitektur perangkat lunak, perencanaan, maupun implementasi.  Pada tahap ini telah dimulai rancang bangun perangkat lunak secara iterative melalui aktivitas-aktivitas seperti business modeling, requirements, analysis dan design meskipun baru pada tahap awal.
•        Construction. Tujuan dari tahapan ini adalah membangun perangkat lunak sampai dengan saat perangkat lunak tersebut siap digunakan. Titik  berat  tahapan  ini  adalah  pada  penentuan  tingkat  prioritas kebutuhan / persyaratan, melengkapi spesifikasinya, analisis lebih dalam, disain solusi yang memenuhi kebutuhan dan persyaratan, pengkodean dan pengujian perangkat lunak. Jika  dimungkinkan  versi  awal  dari perangkat lunak diuji cobakan untuk mendapatkan masukan dari pengguna.
•         Transition.    Tahap  ini  difokuskan  pada  bagaimana  menyampaikan perangkat lunak yang sudah jadi pada pengguna.  Perangkat lunak akan secara resmi diuji oleh baik oleh penguji (tester) yang kompeten maupun oleh pengguna. Beberapa aktivitas seperti pemindahan pusat data dan pelatihan pengguna dan staf pendukung harus dilakukan pada tahap ini.

    Dalam pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan UP, maka tidak  lepas dari  penggunaan  notasi-notasi  yang  biasa  disebut  sebagai  UML (Unified Modeling Language). Meskipun UP mensyaratkan penggunaan UML, namun UML sendiri dapat digunakan pada berbagai metodologi yang lain bahkan dapat digunakan pada bidang selain sistem informasi.    UML adalah bahasa pemodelan standar atau kumpulan teknik-teknik pemodelan untuk men- spesifikasi, mem-visualisasi, meng-konstruksi dan mendokumentasi hasil kerja dalam  pengembangan  perangkat  lunak  (Fowler,  2004).    UML  lahir  dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi obyek yang berkembang pesat pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an.

Secara sederhana UML digunakan untuk menggambar sketsa sistem. Pengembang menggunakan UML untuk menyampaikan beberapa aspek dari sebuah perangkat lunak melalui notasi grafis.  UML mendefinisikan notasi dan semantik.  Notasi merupakan sekumpulan bentuk khusus yang memiliki makna tertentu untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak dan semantik mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan.  Ada beberapa jenis diagram yang disediakan dalam UML, antara lain adalah:
•     Use-case diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi antara pengguna dengan sebuah perangkat lunak
•     Activity diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan prosedur- prosedur perilaku perangkat lunak.
•     Class diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan class, fitur, dan hubungan-hubungan yang terjadi.    Pada diagram ini pendekatan berorientasi obyek memegang peranan yang sangat penting.
•     Sequence diagram. Diagram  ini  berguna  untuk  menggambarkan interaksi antar obyek dengan penekanan pada urutan proses atau kejadian.
•     State machine diagram. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana suatu kejadian mengubah obyek selama masa hidup obyek tersebut.
•     Component diagram. Diagram  ini  berguna  untuk  menggambarkan struktur dan koneksi komponen.



Sumber  :  http://www.teknik-elektro.org/2012/06/unified-process-dan-unified-modeling.html?utm_source=BP_recent

0 komentar:

Posting Komentar