Di dalam
sistem tenaga listrik diperlukan adanya suatu sistem pengaman, yaitu
untuk menghindari adanya kerusakan peralatan sistem tenaga listrik yang
telah menghabiskan biaya investasi yang sangat besar. Menghindari
terinterupsinya supply tenaga listrik serta menghindari terganggunya
stabilitas sistem tenaga listrik dan kontinuitas sistem tenaga listrik
denagan cara mengisolir bagian sistem tenaga listrik yang mengalami
gangguan (yang tidak sehat) sehingga dampak yang ditimbulkan oleh
gangguan tersebut tidak menyebar luas ke sistem peralatan listrik
lainya, atau mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dari peralatan
tenaga listrik.
Gangguan yang dimaksud adalah gangguan hubung singkat (short circuit
faults) yang dapat disebabkan antara lain: isolator organik menurun
kekuatan dielektriknya karena panas atau menerima tegangan lebih akibat
surja petir dan isolator porcelain terhubung singkat karena terpolusi
oleh udara debu atau garam yang dapat menjadi retak,dll.
1. Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
1.1 Faktor Penyebabnya
Pada
sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang sangat banyak memiliki
peralatan sistem tenaga listrik. Oleh karena itu, ada beberapa faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem tenaga listrik,
diantaranya sebagai berikut:
Faktor ini
menyebabkan gangguan-gangguan yang berasal dari sistem itu sendiri.
Misalnya usia pakai, keausan, kurangnya oli, dan sebagainya. Hal ini
terutama karena isolasi akibat perubahan yang mendadak dari kondisi
rankaian. Misalnya operasi hubung pada saluran tanpa beban, perubahan
yang mendadak, akibat hubungan singkat pada jaringan, kegagalan isolasi
dan sebagainya.
Faktor ini
meliputi gangguan-gangguan yang berasal dari lingkungan di sekitar
sistem. Misalnya cuaca, gempa bumi, dan sambaran petir. Di samping itu
ada gangguan yang berasal dari binatang, misalnya gigitan tikus, burung,
kalelawar, ular, dan sebagainya. Kondisi eksternal terutama adanya
akibat sambaran petir, petir terjadi disebabkan oleh terkumpulnya oleh
muatan listrik, yang mengakibatkan bertemunya muatan positif dan
negatif. Bila tegangan ini cukup tinggi maka akan terjadi loncatan
muatan listrik dari awan ke awan atau dari awan ke tanah. Faktor Manusia
juga berpengaruh yaitu, terutama menyangkut kesalahan ataupun kelalaian
dalam memberikan perlakuan pada sistem. Misalnya salah menyambung
rangkaian, keliru dalam mengkalibrasi suatu peralatan ataupun piranti
pengaman, dan sebagainya.
Jika di tinjau dari sifat dan penyebanya secara umum dapat diketahui sebagai berikut:
- Tegangan lebih (Over Voltage)
Tegangan lebih
merupakan suatu gangguan akibat tegangan sistem pada sistem tenaga
listrik lebih besar dari yang seharusnya. Gangguan tegangan lebih dapat
terjadi karena kondisi eksternal dan internal. gangguan pada sistem yang
menyebabkan kenaikan arus pada sistem diikuti juga dengan terjadinya
penurunan tegangan sistem.
- Hubung Singkat
Hubung
singkat adalah terjadinya hubungan penghantar bertegangan atau
penghantar tidak bertegangan secara langsung tidak melalui media
(resistor/beban) yang semestinya sehingga terjadi aliran arus yang tidak
normal. Gangguan hubung singkat yang sering terjadi pada sistem
adalah:
- Satu fasa dengan tanah
- Fase dengan fase
- Dua fase dengan tanah
- Fase dengan fase dalam waktu yang bersamaan
- Tiga fase dengan tanah
- Hubung singkat dengan tanah
Empat
jenis gangguan pertama menimbulkan arus gangguan tidak simetris,
sedangkan dua jenis gangguan yang terakhir menimbulkan arus gangguan
hubung singkat simetris. hubung singkat di terminal stator juga
terjadi, hal ini di sebabkan ketidakseimbangan besaran arus pada urutan
nol sistem 3 phasa sampai batas yang diijinkan. Hubungan satu kawat ke
tanah pada penguat medan suatu sistem sinkron tidak segera menimbulkan
efek yang merusak. Tetapi bila terlalu lama di biarkan maka akan terjadi
hubung singkat pada belitan dan menimbulkan getaran.
- Over load (beban lebih)
Beban lebih
merupakan yang terjadi akibat konsumsi energi yang melebihi energi
listrik yang dihasilkan pada pembangkit. Gangguan lebih sering terjadi
pada generator dan transformator. Ciri dari beban lebih adalah adanya
arus lebih pada komponen terutama pada motor listrik. Arus lebih ini
dapat menimbulkan panas pada komponen sistem pada motor listrik yaitu
akibatnya motor akan terbakar dan akan merusak belitan pada motor
tersebut, dan juga bearing pada motor akan menjadi rusak karena itu
diperlukan penambahan grease sesuai kapasitas motor atau pelumasan
supaya motor dapat bekerja dengan baik.
Gambar 3.1 bearing |
Penyebab kerusakan adalah :
- Beban terlalu berlebihan. Beban yang berlebihan dapat menimbulkan panas yang berlebiahan juga.
- Mengurangi beban, tetapi jika tidak mungkin maka harus memperbesar bearing.
2. Gangguan Pada Belitan Stator
2.1 Kegagalan isolasi
a. Kegagalan isolasi
Gangguan pada belitan stator berupa kegagalan isolasi dapat disebabkan
oleh stress medan listrik, pengaruh mekanis, kelembaban, karena
pemanasan yang berlebihan. Kegagalan isolasi tersebut akan menyebabkan
hubung singkat atau hubung tanah belitan stator. Untuk melindungi motor
dan sistem dalam kawasan suralaya dari kerusakan atau kerugian yang
lebih besar maka motor dilengkapi pengaman hubung singkat dan hubung
tanah yang dapat terdiri dari pengaman lebur, relai arus lebih dan
proteksi differensial.
b. Pemanasan Lebih
Pemanasan lebih pada motor dapat terjadi oleh salah satu atau kombinasi dari penyebab berikut:
- Pembebanan lebih pada motor. Kondisi beban lebih pada motor selalu diikuti dengan kenaikan arus stator, sehingga pengaman motor untuk kondisi tersebut harus dapat mendeteksi beban / arus lebih dan mempunyai karakteristik thermis I².t yang sama dengan motor yang diamankan.
- Tegangan suplai yang terlalu rendah Untuk mempertahankan torsi pada beban tertentu, dalam kondisi tegangan rendah diperlukan arus yang lebih besar.
- Motor terkunci atau gagal mencapai putaran nominal pada waktu yang ditetapkan.
- Pada saat rotor terkunci, arus rotor dapat mencapai 4 s/d 7 kali arus nominal (tergantung dari prosedur start motor). Data atau informasi tentang batas kemampuan thermis dan lamanya motor mengalami kondisi terkunci.
- Fasa tidak seimbang. Hilangnya satu fasa pada pasokan daya ke motor merupakan contoh ekstrim (sering terjadi) dari fasa tidak seimbang. Kondisi ini akan menimbulkan pemanasan lebih pada rotor walaupun tidak terjadi arus lebih pada stator.
2.2 Pencegahan Gangguan
Sistem tenaga listrik dikatakan baik apabila dapat mencatu daya dan
menyalurkan tenaga listrik ke konsumen dengan tingkat kehandalan yang
tinggi. Kehandalan disini meliputi kelangsungan, stabilitas dan harga
per kwh yang terjangkau oleh konsumen, pemadaman listrik sering terjadi
akibat gangguan yang tidak biasa diatasi oleh sistem pengaman. Keadaan
ini sangat menggangu kelangsungan penyaluran tenaga listrik. Pencegahan
gangguan pada sistem tenaga listrik bisa dikategorikan yaitu:
- Usaha memperkecil gangguan cara yang ditempuh, antara lain :
- Membuat isolasi yang baik untuk semua peralatan.
- Membuat koordinasi isolasi yang baik antara ketahanan isolasi peralatan dan penangkal petir.
- Memakai kawat tanah dan membuat tahanan tanah dari menara sekecil mungkin.
- Memasang lightning arrester (untuk mencegah kerusakan peralatan khususnya pada motor).
- Usaha untuk mengurangi kerusakan akibat gangguan
Beberapa cara untuk mengurangi pengaruh akibat gangguan, antara lain :
- Mengurangi akibat gangguan, misalnya dengan membatasi arus hubung singkat, caranya dengan menghindari konsentrasi pembangkitan, pemasangan tahanan.
- Secepatnya memisahkan bagian sistem yang terganggu dengan memakai pengaman dan pemutus beban dengan kapasitas yang memadai.
- Merencanakan agar bagian sistem yang terganggu bila arus dipisahkan dari sistem tidak akan menggangu operasi sistem secara keseluruhan.
- Mempertahankan stabilitas sistem selama terjadi gangguan yang terjadi yaitu dengan memakai pengatur tegangan otomatis yang cepat karakteristik kestabilan motor yang memadai.
Sumber : http://www.teknik-elektro.org/2012/04/sistem-pengaman-tenaga-listrik.html
mas kasih linknya
BalasHapus