Motor arus bolak - balik atau motor AC adalah suatu mesin listrik
yang berkerja dengan merubah energi listrik AC menjadi energi
mekanis.
Suatu motor AC terdiri dari stator, rotor. Stator merupakan
kutub-kutub medan magnet yang tidak bergerak (statis), sedangkan
rotor merupakan kutub medan magnet yang berputar. Motor 1Ф
memiliki suatu saklar sentrifugal yang diperlukan untuk keperluan
start, hal ini disebabkan karena fluks yang dihasilkan oleh kumparan
stator atau fasa bukanlah suatu medan putar, melainkan suatu medan
bolak balik. Hal ini tidak akan menyebabkan sebuah rotor berputar.
Gambar 2.15. Penampang Motor Induksi 1Ф
- Medan Putar Ganda
Teori medan putar ganda menganggap bahwa fluks bolak balik yang
dihasilkan oleh kumparan sinkron, dalam rumus dijelaskan :
..........................................................................(2.10)
Berdasarkan persamaan Euler :
..........................................................................(2.11)
Dengan asumsi, ejФ
mewakili vektor yang berputar searah jarum jam dan e-jФ
mewakili vektor yang berputar berlawanan arah jarum jam,
sehingga :
..................................................(2.12)
Dari persamaan di atas, terlihat bahwa fluks yang terjadi
terdiri atas dua bagian yang sama besar (setengah harga total) dan
dengan arah saling bertolak belakang.
Gambar 2.16. Diagram Vektor Proses Perputaran Fluks Motor Induksi 1Ф
Sehingga dapat digambarkan resultan fluksnya sebagai berikut :
Gambar 2.17. Gelombang Resultan Fluks Motor Induksi 1Ф
Dengan memperhatikan harga slipnya (s), maka karakteristik dari
kopelnya (torsi) dapat dijelaskan sebagai berikut :
..........................................................................(2.13)
Kopel yang dibangkitkan oleh rotor (Tr) :
..............................................................(2.14)
Karena : Nr = Ns(1-s), maka :
..........................................................................(2.15)
atau
..........................................................................(2.16)
dimana :
Kopel total pada rotor (Tt) merupakan penjumlahan kopel maju (TM) dan kopel mundur (TB) :
Tt = TM +
TB ......................................................................................(2.17)
dimana :
..........................................................................(2.18)
dan
..........................................................................(2.19)
Persamaan (2.18) di atas, slip TB didapat dari :
Besarnya slip rotor yang dipengaruhi oleh fluks yanmg berotasi
berlawanan arah jarum jam :
..................................................(2.20)
karena : Nr / Ns = (1–s), maka :
sB = 1+(1–s) =
(2–s) ..........................................................................(2.21)
Dari persamaan (2.18) dan (2.19) tersebut dapat digambarkan grafik
karakteristik kopelnya dengan nilai slip 0 < s <
2 :
Gambar 2.18. Grafik Karakteristik Kopel Motor Induksi 1Ф
Dari grafik di atas terlihat bahwa resultan kopel merupakn
penjumlahan TM dan TB yang memiliki
niali/besaran yang sama, menghasilkan grafik yang simetris, sehingga
Tt mulai (start) = 0, dengan kata lain tidak ada
kopel mula, motor tidak dapat berputar.
Namun apabila motor tersebut diberikan suatu gerakan, maka rotor
akan berputar searah dengan gerakan yang diberikan padanya, sampai
akhirnya terscapai kecepata penuh.
- Pengaturan Kecepatan
Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan motor induksi 1Ф,
yaitu :
- Mengubah jumlah kutub motor.
Jumlah kutub motor induksi fasa tunggal dapat diubah dengan
merencanakan kumparan stator sedemikian rupa, sehingga dapat menerima
tegangan masuk pada dua posisi kumparn yang berbeda, dengan
perbandingan 1 : 2.
- Mengubah frekuensi jaringan.
Selain jumlah kutub, pengubahan frekuensi juga akan berpengaruh pada
kecepatan motor induksi fasa tunggal. Hal yang harus diperhatikan,
bahwa dengan pengubahan frekuensi adalah kerapatan fluks yang ada
harus diusahakan tetap, agar kopel yang dihasilkan pun tidak berubah.
Untuk itu tegangan jaringan pun harus diubah seiring dengan
pengubahan frekuensi. Hal yang paling umum dalam penerapan ini adalah
dengan menggunakan perangkat yang dikenal sebagai inverter.
- Mengubah resistansi tahanan rotor.
Seperti pada metode pengasutan motor induksi, motor induksi jenis
rotor belitan yang dihubungkan dengan tahanan luar dapat diatur
kecepatan putarnya dengan mengubah nilai tahanan luar yang terhubung
ke rotornya, maka besarnya kopel aka berubah, demikian juga dengan
kecepatan putarnya.
Sumber : http://www.teknik-elektro.org/2012/05/motor-arus-bolak-balik-1-motor-ac.html
0 komentar:
Posting Komentar