Analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang
menguraikan sebuah sistem menjadi komponen-komponennya dengan tujuan
mempelajari seberapa bagus komponen-komponen tersebut bekerja dan
berinteraksi untuk meraih tujuan mereka.
Analisis mungkin adalah bagian terpenting dari proses rekayasa perangkat lunak. Karena semua proses lanjutan akan sangat bergantung pada baik tidaknya hasil analisis. Tahapan-tahapan dalam analisis rekayasa perangkat lunak secara ringkas dapat dilihat pada Gambar di bawah ini:
Analisis mungkin adalah bagian terpenting dari proses rekayasa perangkat lunak. Karena semua proses lanjutan akan sangat bergantung pada baik tidaknya hasil analisis. Tahapan-tahapan dalam analisis rekayasa perangkat lunak secara ringkas dapat dilihat pada Gambar di bawah ini:
Ada satu bagian penting yang biasanya dilakukan dalam tahapan analisis
yaitu pemodelan proses bisnis. Model proses adalah model yang
memfokuskan pada seluruh proses di dalam sistem yang mentransformasikan
data menjadi informasi (Harris, 2003). Model proses juga menunjukkan
aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses. Biasanya model ini
digambarkan dalam bentu Diagram Arus Data (Data Flow Diagram / DFD).
DFD meyajikan gambaran apa yang manusia, proses dan prosedur lakukan
untuk mentransformasi data menjadi informasi.
Umumnya ada empat notasi yang sering digunakan dalam DFD seperti tampak Gambar di bawah ini:
Umumnya ada empat notasi yang sering digunakan dalam DFD seperti tampak Gambar di bawah ini:
Notasi pada DFD.
Dalam pembuatan DFD ada beberapa tahapan yang dilakukan secara
berurutan. Gambar di bawah ini menunjukkan urutan tahapan tersebut.
Tahapan pembuatan DFD |
Context diagram adalah DFD ruang lingkup dari sistem yang
menunjukkan batas-batas sistem, external entitiy yang berinteraksi
dengan sistem dan aliran data utama antara external entity dengan
sistem. Context diagram menggambarkan keseluruhan sistem dalam suatu
proses tunggal.
Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah contoh context diagram:
Context diagram sistem pemesanan makanan (Hoffer et al., 2002) |
Sebagai contoh data storage Inventory File berisi data hasil proses 3.0 (Update Inventory File). Data ini akan digunakan proses 4.0 (Produce Management Reports) untuk membuat laporan yang akan disampaikan pada Restaurant Manager.
DFD level berikutnya yaitu level 1, 2 dan seterusnya diperlukan apabila level sebelumnya dirasa kurang detil. Sebagai contoh apabila DFD level 0 dirasa belum cukup detil menunjukkan arus data yang mengalir, maka dapat dibuat detilnya pada DFD level 1. Bagian yang harus didetilkan biasanya adalah proses. Detil pada level berikutnya, mungkin pada semua proses atau hanya pada proses-proses tertentu saja. DFD pada level 0 maupun level di bawahnya memiliki kesamaan aturan yang tersaji berikut pada tabel berikut ini.
Tabel Aturan-aturan dalam DFD |
0 komentar:
Posting Komentar