Minggu, 27 Januari 2013

Infrared Emitting Diode (IRED)


Infrared Emitting Diode (IRED) Adalah jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya inframerah. Cahaya inframerah tidak dapat dilihat dengan mata. Penerapan dari inframerah ini biasanya sebagai perantara komunikasi yang berada pada ruang yang relatif kecil dan tertutup. Cahaya inframerah ini tidak dapat menembus benda-benda padat, tetapi akan dipantulkan. 
 
Pada pemasangan komponen inframerah ini hampir sama dengan pemasangan LED biasa. Dengan mengunakan resistor sebagai pembatas arus pada kaki anoda dan kaki katoda dihubungkan dengan ground. Terangnya pancaran cahaya yang dihasilkan tergantung pada besarnya arus yang mengalir. Semakin kecil arus yang mengalir semakin redup cahaya yang dihasilkan. 

Jika arusnya semakin besar maka pancaran cahaya inframerah akan semakin terang. Arus yang digunakan antara 10 - 30 mA, dan tergantung dari batasan arus minimum dan maksimun yang tercantum dalam datasheet. Arus dapat dikendalikan oleh hambatan dengan rumusan:
Dimana, I = arus (A) (2.1)
Dimana, I = arus (A)
V = tegangan (V)
R = hambatan ()
Gambar 2.9. Rangkaian IRED
Pada dasarnya sensor Infra Merah memiliki prinsip kerja yang tak jauh beda dengan sensor optik, yang membedakannya hanyalah pada transmitter dan receivernya saja. Transmitter pada sensor infra merah berupa LED infra merah yang mengeluarkan cahaya tak tampak atau tidak dapat dilihat dengan mata (pada spektrum infra merah). Sedangkan untuk receveir menggunakan Photodioda atau Phototransistor.
Jika pada suatu sumber yang memancarkan berkas cahaya dan cahaya itu dirasakan oleh detector dalam hal ini photodiode yang menerima berkas cahaya itu. Objek akan diketahui keberadaannya jika menghalangi atau mementulkan cahaya itu, tanpa harus bersentuhan secara fisik antara sensor dan objek.
Photodioda ini terbuat dari material peka cahaya terhadap cahaya infra merah yang akan menurunkan hambatan secara derastis ketika mendapati cahaya infra merah. Besar kecilnya tahanan yang turun tergantung dari besarnya induksi cahaya yang masuk yang mengenai photodioda. untuk receveir infra merah yang menggunakan jenis Photodioda ini, menghasilkan tegangan yang kecil ketika terkena cahaya yaitu sekitar 0,06 – 0,09 V. Karena voltase dan arus dibangkitkan oleh semua detector adalah kecil, maka voltase dan arusnya harus diperbesar secara elektronis.

Macam-Macam Operasi Pemasangan Transmitter Dan Recevier

Dilihat dari cara pemasangan transmitter dan recevier, ada dua cara pemasangannya, yaitu :
  1. Through beam type
Pada tipe ini antara transmitter dan receiver dipasang pada jarak yang terpisah dan saling berhadapan. Keuntungan dari tipe ini adalah jarak pendeteksi lebih jauh dan luas. (Lihat gambar 2.17a.)
  1. Refleks beam type
Pada tipe ini antara transmitter dan receiver dipasang sejajar dengan arah yang sama. Keuntungan dari tipe ini adalah dapat mendeteksi benda yang lebih spesifik dan kerugiannya adalah jarak deteksinya yang pendek. (Lihat gambar 2.17b)
(a). Through Beam Type
(a). Through Beam Type
(b) Refleks Beam Type
(b) Refleks Beam Type

Gambar 2.10
(a). Through Beam Type ; (b) Refleks Beam Type


Sumber : http://www.teknik-elektro.org/2012/05/infrared-emitting-diode-ired.html

0 komentar:

Posting Komentar