Infrared Emitting Diode (IRED) Adalah jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya inframerah. Cahaya
inframerah tidak dapat dilihat dengan mata. Penerapan dari inframerah
ini biasanya sebagai perantara komunikasi yang berada pada ruang yang
relatif kecil dan tertutup. Cahaya inframerah ini tidak dapat
menembus benda-benda padat, tetapi akan dipantulkan.
Pada pemasangan komponen inframerah ini hampir
sama dengan pemasangan LED biasa. Dengan mengunakan resistor sebagai
pembatas arus pada kaki anoda dan kaki katoda dihubungkan dengan
ground.
Terangnya pancaran cahaya yang dihasilkan tergantung pada besarnya
arus yang mengalir. Semakin kecil arus yang mengalir semakin redup
cahaya yang dihasilkan.
Jika arusnya semakin besar maka pancaran cahaya inframerah akan semakin terang. Arus yang digunakan antara 10 - 30 mA, dan tergantung dari batasan arus minimum dan maksimun yang tercantum dalam datasheet. Arus dapat dikendalikan oleh hambatan dengan rumusan:
Jika arusnya semakin besar maka pancaran cahaya inframerah akan semakin terang. Arus yang digunakan antara 10 - 30 mA, dan tergantung dari batasan arus minimum dan maksimun yang tercantum dalam datasheet. Arus dapat dikendalikan oleh hambatan dengan rumusan:
(2.1)
Dimana, I =
arus (A)
V =
tegangan (V)
R = hambatan ()
Gambar 2.9. Rangkaian IRED
Pada dasarnya sensor Infra
Merah memiliki prinsip kerja yang tak
jauh beda dengan sensor optik, yang membedakannya hanyalah pada
transmitter dan receivernya saja.
Transmitter pada sensor infra merah
berupa LED infra merah yang mengeluarkan cahaya
tak tampak atau tidak dapat
dilihat dengan mata (pada spektrum infra
merah). Sedangkan untuk receveir menggunakan Photodioda
atau Phototransistor.
Jika pada suatu sumber yang memancarkan berkas cahaya dan cahaya itu
dirasakan oleh detector dalam hal ini photodiode yang menerima
berkas cahaya itu. Objek akan diketahui keberadaannya jika
menghalangi atau mementulkan cahaya itu, tanpa harus bersentuhan
secara fisik antara sensor dan objek.
Photodioda ini terbuat dari material peka cahaya terhadap cahaya
infra merah yang akan menurunkan
hambatan secara derastis ketika mendapati cahaya infra
merah. Besar kecilnya tahanan yang turun tergantung dari
besarnya induksi cahaya yang masuk yang mengenai photodioda. untuk
receveir infra merah yang
menggunakan jenis Photodioda ini, menghasilkan tegangan yang kecil
ketika terkena cahaya yaitu sekitar 0,06 – 0,09 V. Karena voltase
dan arus dibangkitkan oleh semua detector adalah kecil, maka voltase
dan arusnya harus diperbesar secara elektronis.
Macam-Macam Operasi Pemasangan Transmitter Dan Recevier
Dilihat dari cara pemasangan transmitter
dan recevier,
ada dua cara pemasangannya, yaitu :
- Through beam type
Pada tipe ini antara transmitter
dan receiver
dipasang pada jarak yang terpisah dan saling berhadapan. Keuntungan
dari tipe ini adalah jarak pendeteksi lebih jauh dan luas. (Lihat
gambar 2.17a.)
- Refleks beam type
Pada tipe ini antara transmitter dan receiver dipasang
sejajar dengan arah yang sama. Keuntungan dari tipe ini adalah dapat
mendeteksi benda yang lebih spesifik dan kerugiannya adalah jarak
deteksinya yang pendek. (Lihat gambar 2.17b)
(a). Through Beam Type |
(b) Refleks Beam Type |
Gambar 2.10
(a). Through Beam Type ; (b) Refleks Beam TypeSumber : http://www.teknik-elektro.org/2012/05/infrared-emitting-diode-ired.html
0 komentar:
Posting Komentar