Kamis, 15 Maret 2012

Depresiasi

Depresiasi adalah proses alokasi kos aktiva tetap menjadi biaya yang dilakukan secara sistemik dan rasional pada periode-periode yang menikmati manfaat dari pemanfaatan aktiva tersebut. Depresiasi bukan penilaian, tetapi alat untuk mengalolasikan kos. Menurut sumber lain menyebutkan, depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non- kas yang berpengaruh pada pajak pendapatan. Dapat sama-sama kita tarik kesimpulan bahwa depresiasi adalah pengalokasian kos aktiva yang berpengaruh pada pajak pendapatan sebuah perusahaan. Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
1.   Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan
2.   Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun
3.   Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4.   Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi
Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:
a)   Nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut,
b)   Tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.
Depresiasi merupakan komponen penting dalam analisis ekonomi teknik, karena:
1.      Dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai suatu asset sesuai dengan waktu.
2.      Dapat dipergunakan untuk mengalokasikan depresiasi (accounting depreciation) nilai asset tersebut. Pengalokasian tersebut dipergunakan untuk menjamin bahwa asset yang telah diinvestasikan dapat diperoleh kembali setelah masa layannya selesai
3.      Dengan depresiasi dapat dipergunakan untuk pengurangan pengenaan pajak dengan jalan bahwa asset yang diinvestasikan diperhitungkan sebagai biaya produksi, sehingga hal ini berkaitan dengan pajak.
Ada 3 hal yang harus diperhatikan pada saat membebankan kos aktiva kepada pendapatan :
1.      Kos aktiva didepresiasikan
Nilai ini diperoleh dengan mengurangkan kos awal dengan nilai residu atau nilai penghentian. Taksiran nilai residu adalah taksiran nilai aktiva tetap yang dapat diperoleh kembali pada akhir umur ekonomis aktiva tersebut. Sebagai contoh :
Jika suatu aktiva memiliki kos sebesar Rp. 2.000.000 dan nilai residu sebesar Rp. 200.000, maka kos aktiva didepresiasikan adalah ?
           


Jawab :
                        Kos awal        Rp. 2.000.000
                        Nilai residu   Rp.    200.000           -
                                                               
                                                     Rp.  1.800.000
            Jadi, kos aktiva yang didepresiasikan sebesar Rp.1.800.000

2.      Taksiran manfaat aktiva tetap
Taksiran ini digunakan sebagai dasar alokasi kos aktiva tetap. Taksiran manfaat ekonomis dapat ditentukan dengan, taksiran umur manfaat, output yang dihasilkan, serta kualifikasi jasa dan sebagainya. Ada dua taksiran mafaat aktiva tetap yang paling mendasar, yaitu : taksiran manfaat secara fisik dan taksiran manfaat secar ekonomis. Taksiran manfaat secara fisik menunjukkan kemampuan fisik aktiva untuk beroperasi selama jangka waktu tertentu. Sedangkan taksiran manfaat secara ekonomis adalah menghubungkan dengan kemampuan tetap tertentu untuk beroperasi secara ekonomis.
3.      Metode yang sesuai dengan aktiva tertentu

Penetuan beban depresiasi tergantung pada penggunaan metode depresiasi yang tepat. Metode garis lurus adalah metode yang sering digunakan untuk mengetahui kos aktiva yang didepresiasikan.
Metode-metode tersebut di kelompokkan menjadi :
a)      Metode depresiasi berdasarkan waktu :
1.      Metode pembebanan sama
Metode garis lurus.
2.      Metode pembebanan menurun
a.       Metode jumlah angka tahun
b.      Metode penurunan ganda
b)      Metode depresiasi berdasarkan kegiatan
1.         Metode unit output
2.         Metode unit jasa
c)      Metode depresiasi khusus
1.      Metode persediaan
2.      Metode penggantian dan penempatan
3.      Metode grup dan umur komposit
4.      Metode nilai tunai
Istilah dalam depresiasi
Beberapa istilah yang sering dipergunakan didalam depresiasi, adalah:
1. Depresiasi adalah penurunan nilai dari suatu asset. Jumlah depresiasiDt selalu dihitung tahunan.
2. Biaya Awal(First Cost atau Unadjusted Basis) adalah biaya pemasangan dari asset termasuk biaya pembelian, pengiriman dan fee pemasangan, dan biaya langsung lainnya yang dapat dideprisiasikan termasuk persiapan asset untuk digunakan. Istilah unadjusted basis atau simple basis, serta simbul B dipergunakan ketika asset masih dalam keadaan baru.
3. Nilai Buku(Book Value) menggambarkan sisa, investasi yang belum terdepresiasi pada buku setelah dikurangi jumlah total biaya depresiasi pada waktu itu. Nilai buku BVt selalu ditentukan pada akhir tahun.
4. Periode Pengembalian(Recovery Period) umur depresiasi, n, dari asset dalam tahun untuk tujuan depresiasi.
5. Nilai Pasar(Market Value) Perkiraan nilai asset yang realistis jika asset tersebut dijual pada pasar bebas.
6. Tingkat Depresiasi (Depreciation Rate atau Recovery Rate) adalah fraksi dari biaya awal yang diambil dengan depresiasi setiap tahun. Tingkat ini adalah dt, mungkin sama setiap tahun yang sering disebut dengan straight-line rate atau berbeda setiap tahun pada periode pengembaliannya.
7. Nilai Sisa (Salvage Value) Perkiraan nilai jual atau nilai pasar pada akhir masa pakai dari asset tersebut. Nilai sisa SV.
Contoh penggunaan metode depresiasi :
1.      metode garis lurus (straight line method)
berdasarkan metode ini bagian yang sama dari harga perolehan aktiva (diatas nilai sisanya) dialokasikan ketiap periode yang menggunakannya. Biaya depresiasi perperiode dinyatakan sebagai :
Depresiasi = (harga perolehan – nilai sisa) / taksiran umur manfaat
Contoh  :
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun,  tentukan depresiasi
biaya depresiasi = 13.000.000 – 1.000.000 / 5 : 2.400.000
table depresiasi
Tahun
Jml terdepresiasi
Tariff
Biaya depresiasi
Akumulasi depresiasi
Nilai buku
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
20%
20%
20%
20%
20%
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
4.800.000
7.200.000
9.600.000
12.000.000
10.600.000
8.200.000
5.800.000
3.400.000
1.000.000

Hitunglah
  1. tariff depresiasi
  2. depresiasi pertahun
  3. nilai buku setelah 5 tahun
dari suatu aktiva yang berharga Rp. 10.000.000 yang dibeli tanggal 5 Januari. Setelah akhir umur manfaatnya selama 10 tahun nilai sisa Rp. 2.000.000.
  1. tariff depresiasi : 100% / umur taksiran
      : 100% / 10 : 10%
  1. depresiasi : (harga perolehan – nilai sisa) x tariff depresiasi/tahun
       : 10.000.000 – 2.000.000 x 0,1
       : 800.000/ tahun

  1. nilai buku
depresiasi selama 5 tahun : 800.000 x 5 = Rp. 4.000.000
nilai buku : harga perolehan – akumulasi depresiasi
                   : 10.000.000 – 4.000.000
                   : 6.000.000
2.   metode unit produksi (unit of production method)
Depresiasi dihitung berdasarkan pada unit output atau unit produksinya missal jam, kg
depresiasi = depresiasi perunit x pemakaian                   
Depresiasi = ((harga perolehan – nilai sisa)  x pemakaian) / umur taksiran (dalam unit)
Contoh
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun (100.000 km)  tentukan depresiasinya missal tahun 19x1 truk dipakai 15.000 km, 19x2 30.000 km, 19x3 20.000 km, 19x4 25.000 km, 19x5 10.000 km
biaya depresiasi persatuan : 12.000.000 / 100.000 : 120
Tahun
Satuan kegiatan
Depresiasi / satuan
Biaya depresiasi
Akumulasi depresiasi
Nilai buku
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
15.000
30.000
20.000
25.000
10.000
120
120
120
120
120
1.800.000
3.600.000
2.400.000
3.000.000
1.200.000
1.800.000
5.400.000
7.800.000
10.800.000
12.000.000
11.200.000
7.600.000
5.200.000
2.200.000
1.000.000

Contoh :
PT Elok membeli mobil bekas seharga Rp. 600.000 dan mengeluarkan Rp. 150.000 sebagai biaya reparasi, berapa depresiasinya dan nilai buku pada akhir tahun kedua jika mobil tersebut mempunyai nilai sisa Rp. 150.000 dan taksiran umur manfaat 85.000 km lagi, pada tahun pertama mobil dipakai sejauh 12.000 kmdan tahun ke dua menempuh 14.000 km
depresiasi perunit : 750.000 – 150.000 / 85.000 km
                              : Rp 7 / km
Depresiasi th 1 : 7 x 12.000 : 84.000
                 th 2  : 7 x 14.000 : 98.000
akumulasi depresiasi : 84.000 + 98.000 = 182.000
nilai buku akhir tahun kedua : 750.000 – 182.000 = 568.000
3.  metode saldo menurun ganda (double declining method)
Dalam menghitung depresiasi dengan metode ini tidak diakui adanya nilai sisa. Berdasar metode ini tariff depresiasi garis lurus tanpa nilai sisa dikalikan dua dan dipakai untuk menentukan depresiasi saldo menrun ganda dengan cara mengalikan tariff yang telah dikalikan dua tersebut dengan nilai buku aktiva pada tiap awal periode
nilai buku awal tahun x tariff depresiasi = biaya depresiasi
tariff depresiasi  =  (100% x 2) / taksiran umur manfaat
contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun,  tentukan depresiasi
biaya depresiasi : 13.000.000 x 40% : 5.200.000
Tahun
Jml terdepresiasi
Tariff
Biaya depresiasi
Akumulasi depresiasi
Nilai buku
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
13.000.000
7.800.000
4.680.000
2.808.000
1.685.000
40%
40%
40%
40%
40%
5.200.000
3.120.000
1.872.000
1.123.000
685.000
5.200.000
8.320.000
10.192.000
11.315.000
12.000.000
7.800.000
4.680.000
2.808.000
1.685.000
1.000.000

Jika suatu aktiva mempunyai nilai sisa maka depresiasi untuk tahun terakhir dihitung sbb :
Depresiasi : Nilai buku awal tahun terakhir – nilai sisa
                    : 1.685.000 – 1.000.000 : 685.000
4.  metode jumlah angka tahun (sum of year)
Jumlah depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang denominator atau penyebutnya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebur. Angka tahun yang terbesar digunakan sebagai numerator atau pembilang dari angka pecahan untuk depresiasi tahun pertama.
harga perolehan – nilai sisa x pecahan angka tahun = biaya depresiasi
contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun,  tentukan depresiasi
Tahun
Jml terdepresiasi
Tariff
Biaya depresiasi
Akumulasi depresiasi
Nilai buku
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
5/15
4/15
3/15
2/15
1/15
4.000.000
3.200.000
2.400.000
1.600.000
   800.000
4.000.000
7.200.000
9.600.000
11.200.000
12.000.000
9.000.000
5.800.000
2.400.000
1.800.000
1.000.000

Untuk  aktiva yang memiliki taksiran umur manfaat lama formulanya :
S : N (N+1)/2
S : jumlah angka tahun 
N : umur manfaat
Contoh :
Sebuah mesin dibeli oleh PT Texmaco, berapa depresiasinya untuk 2 tahun pertama jika mesin punya nilai sisa 192.000 dan taksiran umur manfaat 25 tahun, harga mesin tersebut 1.350.000
Jawab
S : 25 (25+1) / 2 : 325
Jumlah terdepresiasi : 1.350.000 – 192.000 : 1.158.000
Depresiasi : jumlah terdepresiasi x angka pecahan
Th 1     : 1.158.000 x 25/325 : 89.077
     2   : 1.158.000 x 24/325 : 85.513
            Depresiasi ialah bukan sebuah penilaian, melainkan adalah sebuah alat pengalokasian kos aktiva yang berpengaruh terhadapa pajak pendapatan sebuah perusahaan. Terima kasih, dan mohon maaf. Tetap semangat belajar untuk teman-teman, jangan pernah berputus asa dan teruslah berusaha !!!
Daftar referensi :
·         elearning.gunadarma.ac.id/.../n.Bab%2010%20Depresiasi%20dan%2...
·         bsanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../Bab+4+Aktiva+Tetap.ppt
·         rohmadyuliantoro.files.wordpress.com/2011/03/bab-ii-depresiasi.doc


1 komentar:

  1. kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yaitu www.gunadarma.ac.id yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill.. terima kasih :)

    BalasHapus