Etika Menulis Di Dunia Maya
Etika menulis , dalam hal ini etika menulis berkaitan
dengan perilaku atau kata serta kalimat yang digunakan oleh si penulis. Menurut
situs id.wikipedia.org etika adalah sebagai berikut Etika (Yunani Kuno: "ethikos",
berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral.[butuh
rujukan] Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung
jawab.[butuh
rujukan]St. John of Damascus (abad
ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical
philosophy). Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis
dalam pendapat-pendapat spontan kita.[butuh
rujukan] Kebutuhan
akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita
tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain.[1] Untuk itulah diperlukan etika, yaitu
untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.[butuh
rujukan] Secara metodologis, tidak setiap hal
menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.[butuh
rujukan] Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.[butuh
rujukan] Karena
itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah
tingkah laku manusia.[butuh
rujukan] Akan
tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia,
etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik
dan buruk terhadap perbuatan manusia.[2]. Sedangkan menurut situs yang sama
menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada
suatu media dengan menggunakan aksara.
Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan
menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan
menggunakan gambar, contohnya tulisan hieroglif (hieroglyph) pada zaman Mesir Kuno. Tulisan dengan aksara muncul
sekitar 5000 tahun lalu. Orang-orang Sumeria (Irak saat ini) menciptakan tanda-tanda pada tanah liat. Tanda-tanda tersebut mewakili
bunyi, berbeda dengan huruf-huruf hieroglif yang mewakili kata-kata atau benda.
Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan, yang menyebabkan orang makin giat
menulis karena karya mereka mudah diterbitkan. Etika menulis di dunia maya atau
di internet yaitu kegiatan menyampaikan informasi atau pendapat dan lain
sebagainya dengan media penyampaiannya yaitu dunia maya, yang biasanya menggunakan
media social. Berikut beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam menyampaikan
pendapat di dunia maya.
1.
Jangan Gunakan Huruf
Kapital
Karena penggunaan karakter huruf bisa
dianalogikan dengan suasana hati si penulis. Huruf kapital mencerminkan penulis
yang sedang emosi, marah, atau berteriak. Tentu sangat tidak menyenangkan
ketika Anda dihadapkan pada lawan bicara yang penuh emosi, bukan? Walau begitu,
ada kalanya huruf kapital digunakan untuk memberi penegasan maksud. Tetapi yang
harus dicatat, gunakan penegasan maksud ini secukupnya saja, jangan di seluruh
kalimat/paragraf.
2.
Kutip Seperlunya
Ketika Anda ingin memberi tanggapan terhadap
postingan seseorang dalam satu forum, sebaiknya kutip bagian terpenting atau
inti dari hal yang ingin Anda tanggapi saja, buang bagian yang tidak perlu.
Jangan sekali-kali mengutip seluruh isinya karena itu bisa membebani bandwidth
server yang bersangkutan dan mengakibatkan kecepatan akses ke forum terganggu.
3.
Perlakuan Terhadap
Pesan Pribadi
Jika seseorang mengirim informasi atau
gagasan kepada Anda secara pribadi (private message), Anda tidak sepatutnya
mengirim/menjawabnya di forum umum.
4.
Hati-Hati Terhadap
Informasi/Berita Hoax
Tidak semua berita yang beredar di internet
itu benar. Seperti halnya spam, hoax juga merupakan musuh besar bagi para
netter. Maka, sebelum meneruskan informasi, pastikan terlebih dahulu bahwa
informasi yang ingin Anda kirim itu benar. Jika tidak, Anda dapat dianggap
sebagai penyebar kebohongan yang akhirnya membuat kepercayaan orang-orang di
terhadap Anda hilang.
5.
Ketika Harus
Menyimpang dari Topik (out of topic/OOT)
Ketika Anda ingin menyampaikan hal yang di
luar topik (OOT), berilah keterangan supaya subjek diskusi tidak rancu.
6.
Hindari Menyerang
Pribadi Seseorang
Saat dalam situasi debat yang sengit, jangan
sekali-kali menjadikan kelemahan pribadi lawan sebagai senjata untuk melawan
argumentasinya. Sebab, ini hanya akan menunjukkan seberapa dangkal pengetahuan
Anda. Lawanlah argumentasi hanya dengan data/fakta saja, dan sedikit langkah
diplomasi mungkin bisa membantu. Namun ingat, jangan sekali-kali menggunakan
kepribadian lawan diskusi sebagai senjata menyerang sekalipun ia adalah orang
yang Anda benci. Budayakan sikap diskusi yang sehat, bukan debat kusir.
7.
Kritik dan Saran yang
Bersifat Pribadi Harus Lewat PM (Personal Message)
Jangan mengkritik seseorang di depan forum.
Ini hanya akan membuatnya rendah diri. Kritik dan saran yang diberikan pun
harus konstruktif, bukan destruktif.
8.
Dilarang Menghina
Dilarang menghina agama, ras, gender, status
sosial, dan sebagainya yang berpotensi menimbulkan debat kusir yang mengarah ke
situasi yang emosional.
9.
Cara Bertanya yang
Baik
o Gunakan bahasa yang sopan.
o Jangan berasumsi Anda berhak mendapat jawaban.
o Beri judul yang sesuai dan deskriptif.
o Tulis pertanyaan Anda dengan bahasa yang baik dan mudah
dimengerti.
o Buat kesimpulan setelah permasalahan Anda terjawab.
Untuk mengetahui lebih lengkap peraturan-peraturan di dunia
maya, Anda dapat mempelajarinya di Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE). Ada sekitar 11 pasal yang mengatur aktivitas yang dilarang
di dunia maya, yang memiliki ancaman hukuman setara dengan kejahatan di dunia
nyata. Jelas, UU ini merupakan perwujudan dari usaha untuk memberikan konten
yang bermutu dan bertanggung jawab di dunia maya. Jadi, sebaiknya Anda memahami
"etika" di dunia maya ini sebelum Anda benar-benar menjadi
"warga"-nya. Sekian etika menulis yang harus di perhatikan para
netizen jika ingin menyampaikan pendapat , semoga bermanfaat.
Sumber Referensi :